Kamis, 14 Januari 2010

Daya Kritis Masyarakat Untuk Pilkada 2010 Yang Demokratis

. Kamis, 14 Januari 2010

Dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah yang sebentar lagi akan di selenggarakan oleh beberapa daerah yang ada di Indonesia, maka dalil yang sama juga berlaku. Apa artinya pemilihan yang sejati apabila perwujudan kedaulatan rakyat tak menggunakan daya kritis untuk membedakan dan membandingkan. Memilih adalah suatu tindakan yang intinya adalah sama dengan proses pendapat ; menilai, menentukan, menyatakan. Dengan sendirinya mutunya tergantung dari daya kritis yang digunakan. Dari sini kita bisa merasakan bahwa tanpa daya ktiris masyarakat, syarat diselenggarakannya pilkada tidak sempurna terpenuhi. Termasuk dalam daya kritis yang dibutuhkan itu ialah kesempatan dan kemampuan memeriksa, apakah memang ada tersedia pilihan-pilihan wajar di dalam apa yang disebut peristiwa pemilihan itu. Karena antara lain suatu pemilihan baru mengandung makna bila ada lebih dari satu pilihan berbeda ragam. Ini penting untuk menyakinkan bahwa pilkada itu sejati wataknya.



Esensi dari pemilihan kepala daerah sebetulnya adalah kesempatan bagi masyarakat untuk membuat perubahan. Perubahan adalah kata kunci yang terkandung dalam pemilihan umum. Pilkada yang menjanjikan perubahan adalah pilkada yang sudah gembos lebih dulu sebelum dimulai. Sedangkan perubahan yang tidak punya arti bagi rakyat adalah perubahan yang menyangkut nasib rakyat, itu berarti perubahan yang terletak dalam bidang kebijakan. Bagaimana sebuah pilkada bisa dikaitkan dengan kemungkinan perubahan kebijakan? Tidak lain apabila pilkada itu bisa punya pengaruh pada pembentukan kebijakan itu atau langsung pada pembuat kebijakan itu sendiri.


Pemilihan Kepala Daerah merupakan ekspresi salah satu perilaku politik yang mampu menjadi indikator dalam menunjukkan kematangan berpolitik, mulai dari lingkup individu, komunitas dan golongan, maupun secara nasional. Proses pemilu baik dalam memilih anggota legislatif, maupun memilih presiden dan wakil presiden, serta pemilihan walikota dan wakil walikota ini memerlukan ragam tahapan yang saling berkesinambungan. Mulai dari penyusunan undang-undang, peraturan pemerintah, pembentukan institusi pelaksana dan pengawas pemilu, legalitas partai-partai politik peserta pemilu, penentuan para calon legislatif, penentuan calon presiden dan wakil presiden, serta calon walikota dan wakil walkota sampai penyusunan daftar pemilih yang berhak mengikuti pemilu. Ragam tahapan yang berkesinambungan tersebut merupakan rangkaian proses sebagai sebuah pembuktian berjalannya demokrasi pada jalurnya.
Menurut catatan di Departemen Dalam Negeri seperti dituturkan Mendagri Gamawan Fauzi kepada pers baru-baru ini di Jakarta, sepanjang tahun 2010 mulai Januari sampai Desember sebanyak 246 Kabupate/Kota dan Provinsi akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di seantero tanah air. Pemilihan kepala daerah (pilkada) tersebut terdiri atas 7 di tingkat provinsi dan 239 di tingkat kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut Kota Solok salah satu kota yang akan melaksanakan Pimilihan Kepala Dearah.

Seluruh komponen masyarakat Kota Solok harus bertekad menyukseskan penyelenggaraan Pilkada 2010 mendatang. Kualitas penyelenggaraan Pilkada 2010 diharapkan nantinya jauh lebih baik dari sebelumnya. Kualitas yang tidak hanya dalam konteks tingkat partisipasi, keamanan dan ketertiban belaka, namun yang utama adalah pematangan dalam menjalankan demokrasi. Pelaksanaan dan hasil Pilakada 2010 nantinya tidak hanya menjadi sebuah pembuktian kedewasaan berdemokrasi tetapi juga harus menjadi pembuktian kematangan berpolitik di Kota Solok.

Dengan makin majunya kualitas pengembangan tata nilai demokrasi di Kota Solok, maka setiap masyarakat harus mampu memanfaatkan momentum yang tidak boleh di tinggalkan ini. Pendewasaan berpolitik yang akan makin memperkuat landasan demokrasi untuk membangun daerah yang kuat dan bermartabat. Pendewasaan berpolitik yang tidak saja diwujudkan dalam bentuk penyaluran pilihan dan hak politiknya secara cerdas, akan tetapi juga kedewasaan dalam menerima semua hasil kompetisi politik melalui pemilihan kepala daerah yang akan melanjutkan pembangunan Kota Solok.

Untuk itulah mari kita bersama-sama berusaha dalam satu barisan untuk membangun kuasa masyarakat dengan daya kritis untuk menjamin masa depan yang lebih tentram. Semoga dengan proses demokratisasi dalam bentuk pilkada pada tahun 2010 dapat lebih maju, tanpa kuatir melanggar semangat kekeluargaan ataupun mengganggu keselarasan maupun menggoncang stabilitas nasional. Selamat Tahun Baru 2010…Selamat menjalankan Pilkada 2010 yang Demokratis….

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Powered By Blogger
Free Web Site Counter
PASANG IKLAN DISINI. Silahkan Hubungi Kami 0813 74 991124
INDAHNYA KEBERSAMAAN

TERIMA KASIH atas kunjungan anda, Semoga Blog ini dapat menjadi media Penyerap, Penampung, Penyalur dan Memperjuangkan Aspirasi, sehingga kita semua dapat Mewujudkan Tatanan Kehidupan Masyarakat Yang Kritis Dan Dinamis Dalam Menggerakan Dinamika Pembangunan Yang Berlandaskan Pada Prinsip-Prinsip Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Di Bawah Ridho Allah SWT.
by : HERDIYULIS Anggota DPRD Kota Solok Periode 2009-2014 © 2009 Copyright