Kamis, 02 Februari 2012

Pemerintah Cetak Sawah Baru

. Kamis, 02 Februari 2012
0 komentar

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Solok Herdiyulis meminta Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan (DPPK) Kota Solok mencari peluang melakukan cetak sawah baru, mengingat luas sawah yang ada di Kota Solok terus menyusut akibat proses pembangunan. “Kita tak ingin Solok yang dikenal sebagai Kota Beras itu hanya tinggal kenangan di masa dating, karena makin menyem­pitnya areal sawah akibat pem­bangunan demi kepentingan sekelompok orang,” jelas Herdi­yulis, di Kota Solok, Selasa (29/11). Menyusutnya luas lahan sawah di Kota Solok memang tak bisa dipungkiri. Walau ada peraturan selama ini yang mempertegas untuk mempertahankan lahan sawah beririgasi teknis, kenyata­annya pembangunan toko dan rumah jalan terus. Ibarat pepatah “anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu”. Setiap tahun terjadi penyusutan luas sawah di Kota Solok. Sebe­lumnya, luas areal sawah tercatat mencapai 1.200 hektare, namun sekarang tinggal 800 hektare saja. “DPPK Kota Solok perlu melakukan survei terhadap potensi yang dimiliki, dan jika memung­kinkan lakukan pencetakan sawah baru di Kota Solok,” kata Herdi­yulis. Menurut dia, beberapa daerah lain di Sumatera Barat bisa melaksanakan cetak sawah baru untuk mengatasi penyusutan luas lahan sawah di daerah mereka. “Untuk merealisasikan cetak sawah baru itu memang sangat dibutuhkan kepiawaian DPPK, jangan hanya terfokus pada dana yang sudah ada. Jika perlu, gaet dana dari sektor lain untuk dimanfaatkan di Kota Solok agar beras Solok yang sudah populer sampai ke tingkat nasional itu tetap dapat dipertahankan,” katanya. Di sisi lain, Herdiyulis juga meminta Pemko Solok bertegas-tegas melarang mendirikan ba­ngunan di areal sawah beririgasi teknis. Kendati banyak lahan yang sudah dijual pemilik pada orang-orang berduit, namun ketika mendirikan bangunan, pemerintah diminta untuk tidak memberi izin. “Kalau izin tidak keluar mau apa orang-orang berduit itu. Mestinya, kendati lahan sudah dibeli namun tetap diproduktifkan untuk areal persawahan. Kuncinya ada pada Pemko Solok, karena kepala daerahlah yang punya kewenangan untuk menghentikan pendirian bangunan di sawah beririgasi teknis,” terang Herdi­yulis. Hal senada juga dikemukakan salah seorang ninik mamak di Kota Solok M Dt Ganjie. Menurut dia, Pemko Solok harus melarang mendirikan bangunan di atas areal sawah produktif agar areal sawah di Kota Solok tidak berubah menjadi ‘ladang’ bangunan. “Ninik mamak dalam kaum jangan asal merestui anak keme­nakan menjual tanah pada pihak lain untuk pembangunan. Meng­gadai boleh-boleh saja, namun jangan biarkan lahan yang dimiliki berubah fungsi,” katanya

Klik disini untuk melanjutkan »»

"Pasukan Kuning" Jangan Hanya Uang

.
0 komentar

Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Solok memberikan bonus kepada petugas kebersihan (pasukan kuning) manyusul keberhasilan Kota Solok meraih Piala Adipura lima kali berturut-turut direspon positif anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solok. Namun DPRD Kota Solok menilai atas keberhasilan ini, Pemko Solok tidak hanya memberikan bonus dalam bentuk uang semata kepada pasukan kuning. bonus juga harus diberikan dalam bentuk lain, seperti pemberian beasiswa, jaminan kesehatan dan lainnya. “Rencana Pemko Solok untuk memberikan bonus sangat kita apresiasi. Namun kita menilai Pemko jangan hanya memberikan bonus dalam bentuk uang saja. tapi bagaimana Pemko juga memberikan bonus beasiswa kepada anak-anak pasukan kuning supaya bisa melanjutkan pendidikan,” kata Herdiyulis, anggota DPRD Kota Solok, Kamis (9/6/2011). Selain itu tambah Herdiyulis, Pemko Solok juga mesti memikirkan tingkat kesejahteraan petugas kebersihan. Selain honor dan gaji yang diterima pasukan kuning selama bertugas di Kota Solok, Pemko Solok juga wajib meindungi mereka dengan program jaminan kesehatan. “Kapan perlu rumah bila ada rumah pasukan kuning yang tidak layak hini, Pemko Solok mesti mendaftarkan rumah mereka kedalam program rehab rumah keluarga miskin. Sebab penghormatan ini pantas diperoleh pahlawan kebersihan Kota Solok ini,” tegas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. Disebutkan Herdiyulis, Piala Adipura yang diraih Kota Solok merupakan piala adipura satu-satunya yang diperoleh kabupaten/kota di Sumatera Barat. Ini membuktikan jika kualitas kebersihan lingkungan di Kota Solok terus terjaga setiap saat. Semua ini terjadi tidak terlepas dari peran dan kewajiban yang dilaksanakan pasukan kuning Kota Solok. Jadi selayaknya kita memberikan apresiasi lebih kepada pasukan kuning Kota Solok,” katanya. (*) sumber : http://www.sitinjaunews.com

Klik disini untuk melanjutkan »»

Rabu, 21 September 2011

Kita Dukung Eksistensi Dst Community

. Rabu, 21 September 2011
0 komentar

OLOK, SO--Tepat tanggal 10 September 2011, genap usia Dst Community jadi 3 tahun. Dst Community didirikan pada tanggal 10 September 2008. Dst Community adalah sebuah komunitas pemuda yang kreatif dalam bidang otomotif di Kota Solok, baik sepeda motor maupun mobil. Kemaren, Sabtu (10/10), telah dilaksanakan kegiatan peringatan hari jadi Dst community ke-3 yang di awali kegiatan rolling di wilayah kota Solok pada pukul 17.00 Wib, dan di ikuti oleh seluruh anggota Dst community yang terdiri dari 45 motor dan 15 mobil, untuk anggota berjumlah 65 orang. Rolling ini bertujuan mensosialisasikan bagaimana berkendaraan yang baik kepada masyarakat Kota Solok, serta pemakaian helem standar yang diatur oleh Undang-Undang. Acara puncak peringatan ulang tahun Dst community dilakukan pada malam hari di Resto Gumarang dengan mengundang komunitas mobil atau sepeda motor yang ada di Kota Solok dan Sumbar, seperti Dst community cabang Bukittinggi, JAP'Z Stile, D-Morezt, BMC (Black Motor Community), Chtree, dan Dst community girls. Kegiatan diawali dengan sambutan saudara Koko sebagai Ketua Panitia. "Komunitas ini tidak hanya bagi generasi muda yang punya mobil atau sepeda motor, kita mengajak kaum muda Solok untuk bergabung dengan kita, silahkan datang ke sekretariat Dst community di jalan Cengkeh Kota Solok, adapun anggota Dst community berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai, karyawan swasta, pengusaha dan lain-lain," ucap Wide, Ketua Dst community dalam sambutannya. "Komunitas ini tidak hanya sekedar kumpul-kumpul saja, namun ada juga kegiatan sosialnya. Memang di usia ke 3 masih belum banyak yang dapat kami lakukan, namun kita optimis kedepan kita akan memberi warna dan bersinergi dengan program pemerintah," tambahnya. Dst community sampai hari ini masih mempertahankan ciri khas warna pada setiap kendaraan, yaitu warna orange. Kemudian Dewan Pembina Dst community, Herdiyulis, SH, MH, yang juga sebagai anggota DPRD Kota Solok menyatakan, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-3, semoga semakin terjalin kebersamaan sesama komunitas. "Kenapa saya mendukung kegiatan seperti ini, karena saya menilai kegiatan ini positif, kemudian saya lahir dari komunitas/perkumpulan kaum muda dan saya besar karena mereka juga. Ini adalah tanggung jawab moral bagi saya. Ini bagian dari konsistensi dan komitmen saya atas kegiatan kaum muda Solok," ujarnya. Acara makin menarik ketika dilakukan peniupan lilin dan pemotongan kue ulang tahun, dan pesta kembang api. Kegiatan malam dihibur oleh DJ Alex dari Jakarta dan Grup Band Moejoea. sumber : http://www.sumbaronline.com

Klik disini untuk melanjutkan »»

Keluar Sebagai Pemenang

.
0 komentar

Klub Futsal “Flamenggo FC” akhirnya keluar sebagai juara I kejuaraan Spartacks with Herdiyulis Futsal Turnament yang berlangsung 9-10 Juli 2011 lalu dilapangan Indoor Solok. Sebagai juara II diraih oleh Xayore FC dari Sawahlunto yang dikuti Spartacks Ultras Solok FG pada urutan ke III. Dan, sebagai juru kunci (juara IV) adalah Samsat Solok FC. Pada kejuaraan ini, juga tercatat Aan dari Xayore FC (Sawahlunto) sebagai Top Scorer dengan gol terbanyak 13 gol. Promotor kegiatan, Herdiyulis mengatakan total hadiah untuk para juara adalah Rp. 4 Juta ditambah trophy tetap. Karena kegiatan berjalan lancar dan menarik minat banyak penonton, dia merencanakan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut secara berkesinambungan/kelanjutan. Juga, tidak tertutup kemungkinan iven kegiatan digelar pada peringatan hari-hari besar Nasional dan lainnya. Diharapkan, kejuaran regular itu nantinya bisa memancing keikutsertaan pemuda/generasi muda yang lebih besar. “Moga kegiatan olahraga seperti ini berdampak positif pada pembangunan karakter dan mental pemuda/generasi muda yang lebih baik. Setidaknya bisa mengurangi kenakalan remaja, dekadensi moral dan kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan terlarang pada generasi muda. Kita mendukung motto pemerintah mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Pepatah mengatakan, bahwa didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat,” ucap Herdiyulis optimis. Spartacks sendiri merupakan sebuah komunitas suporter Semen Padang yang berada di Kota Solok. Sementara itu, Herdiyulis mengaku dirinya lahir dari komunitas-komunitas pemuda yang kreatif. Makanya, dia merasa bertanggungjawab untuk membantu dan menyukseskan kegiatan kepemudaan tersebut.sumber http://www.bakinnews.com

Klik disini untuk melanjutkan »»

SKPD Harus Mau Menjemput Bola, Jangan Hanya Mengandalkan APBD

.
0 komentar

Menyikapi kinerja jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kota Solok yang dinilai lamban dan terkesan hanya mengandalkan dana yang bersumber dari APBD, Herdiyulis, Sekretaris Fraksi Persatuan Pembangunan Demokrasi berharap agar SKPD berinisiatif menjemput bola dan jeli menyiasati sumber dana. “SKPD jangan hanya “mancerek” atau menerima atau menunggu dana APBD semata. Tetapi harus proaktif menjemput bola dimana sumber dana tersebut berada. Jika hanya mengandalkan APBD semata, tentu akan berakibat buruk bagi pembangunan kota Solok dan jelas banyak kegiatan yang tidak jalan,” ujar Herdiyulis. Lebih jauh ia juga menyayangkan penggunaan APBD yang dinilai belum efeltif dalam berbagai program pembangunan, apalagi dengan belum disahkannya perubahan anggaran. “Berapalah besarnya dana APBD jika semua kegiatan dibebankan pada keuangan daerah, sementara dalam APBD kota Solok dana terbesar tersedot untuk gaji aparatur daerah. APBD merupakan dana sudah ada dan pasti, tetapi dana yang di pusat itu yang mesti dijemput oleh kepala SKPD dengan izin dan dukungan Walikota Solok serta legislative,”tukasnya lagi. Kementerian RI, lanjut Herdi, itukan tidak punya daerah atau wilayah, yang punya wilayah adalah daerah sesuai dengan UU otonomi daerah sekarang. karena itu daerah perlu mendatangi Kementerian terkait agar setiap dana kegiatan di DIPA Kementerian dapat dialokasikan untuk pembangunan daerah. “Lihat sekarang, karena APBD perubahan belum disahkan banyak kegiatan pembangunan yang tidak jalan. Untuk itu, SKPD harus mampu jadi motor dan gigih menjemput bola kepusat dan jangan hanya mancerek atau manampuang dari APBD saja. kreatiflah perangkat daerah agar pembangunan dikota Solok terus jalan,”tegasnya, mengakhiri.

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Powered By Blogger
Free Web Site Counter
PASANG IKLAN DISINI. Silahkan Hubungi Kami 0813 74 991124
INDAHNYA KEBERSAMAAN

TERIMA KASIH atas kunjungan anda, Semoga Blog ini dapat menjadi media Penyerap, Penampung, Penyalur dan Memperjuangkan Aspirasi, sehingga kita semua dapat Mewujudkan Tatanan Kehidupan Masyarakat Yang Kritis Dan Dinamis Dalam Menggerakan Dinamika Pembangunan Yang Berlandaskan Pada Prinsip-Prinsip Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Di Bawah Ridho Allah SWT.
by : HERDIYULIS Anggota DPRD Kota Solok Periode 2009-2014 © 2009 Copyright