Kamis, 11 Februari 2010

Saatnya Tokoh Muda Untuk Memimpin Kota Solok

. Kamis, 11 Februari 2010

Ketika berbicara persoalan pemuda, maka tidak dapat dilepaskan perannya sebagai agent of change, agent of development, dan agent of reformation. Bila dilihat dari adanya polarisasi pemikiran dan tantangan bangsa kedepan maka pemuda memiliki tugas yang berat yaitu harus mampu mengelaborasi nilai-nilai religiusitas kedalam seluruh dimensi kehidupan yang serba komplek ini. Pemuda harus berperan sebagai pelaku perubahan menuju kepada dinamika konstruktif dalam mencermati setiap personal nasional dan daerah. Dalam kaitan ini kekuatan moral harus dikedepankan agar menjadi suatu kekuatan yang positif dalam menatap masa depan bangsa, sehingga keberadaan pemuda tidak terbawa oleh arus destruktif yang menjadi fenomena negative.
Dalam wilayah politik keberadaan pemuda menjadi media pertarungan kepentingan sesaat. Pemilihan Kepala Daerah misalnya, kelompok pemuda tampak jelas merupakan media yang efektif untuk menjadi alat mobilisasi yang cukup akseleratif. Tapi kemudian setelah momentum berlalu, agenda-agenda untuk mengoptimalkan gerakan pemuda dengan kearifannya seakan tenggelam lagi. Pemuda dalam sejarahnya selalu menjadi pelopor perubahan, akan tetapi media dan ruang yang cukup perlu disediakan agar proses kaderisasi tidak terhambat oleh pikiran apatis terhadap pemuda dari pihak yang sering kali hanya memanfaatkan keberadaannya.

Baru-baru ini, UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah telah direvisi dan membolehkan pemuda mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Tak hanya itu, calon independen, yang sebelumnya hanya berlaku untuk Aceh, kini sudah boleh diberlakukan di tempat lain di Indonesia.

Jika sebelumnya, anak muda tidak punya kesempatan memimpin daerah, maka begitu UU No 32 Tahun 2004 hasil revisi disahkan oleh DPR, kesempatan itu sudah terbuka dan keinginan anak muda untuk berpartisipasi dan berkiprah dalam pembangunan di daerah tidak terhambat lagi.

Dimana dalam UU No 32/2004 hasil revisi, umur 25 tahun dinilai sudah memenuhi syarat untuk menjadi bupati, walikota, atau wakilnya.
Pemilihan wali kota Kota Solok rencananya digelar bulan Juni 2010 mendatang. Sejumlah nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota pun mulai berseliweran di telinga publik maupun media massa, baik itu nama-nama dari kalangan tokoh tua maupun dari kalangan tokoh muda. Realitas politik saat ini banyak menampilkan tokoh-tokoh senior atau tokoh tua yang secara pengalaman dianggap lebih layak untuk menjadi pemimpin Kota Solok ke depan seperti, Irzal Ilyas Dt. Lawik Basa yang sekarang menjabat sebagai wakil walikota solok, mantan walikota Solok Drs. Yumler Lahar kembali mencoba peruntungan sebagai calon walikota, Deswippetra Dt. Manjinjiang Alam ketua Komisi A DPRD Kota Solok yang juga ketua DPC PPP Kota Solok dan tahun ini kembali dipercaya duduk di Legislatif, dan mungkin banyak lagi dari kalangan tokoh tua yang akan maju sebagai calon walikota baik itu melalui jalur parti politik atau jalur indenpenden.

Nah, yang menjadi perhatian kita sekarang adalah untuk posisi calon wakil walikota solok, posisi ini sebaiknya di tempati oleh kalangan tokoh muda yang memiliki kompetensi, loyalitas, akseptabel, memiliki daya juang, dan keteladanan. Kondisi ini sangat memungkin untuk tampilnya tokoh muda di kota Solok selain didukung oleh undang-undang juga karena tren kepemimpinan dunia sekarang ini memunculkan pemimpin-pemimpin baru yang tidak hanya berjiwa muda, melainkan juga berusia muda.
Saya pikir banyak sekali tokoh-tokoh muda yang pantas dan patut dipertimbangan untuk menduduki posisi calon wakil walikota solok, diantara tokoh-tokoh muda adalah dari kalangan pengusaha Novi Candra. SE yang juga Ketua KNPI Kota Solok, dan dari kalangan akademisi seperti Hendri Irawan SE. MM, yang juga mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat serta Hardinalis, SE.MM yang juga mantan Ketua KNPI Kota Solok. Sementara itu dari kalangan independen seperti Amnasmen, SH, Ketua KPU Kota Solok, Elfiandri, SE Calon Anggota DPD. Dan ada dari kalangan birokrasi seperti Zul Elfian Asisten II Sekretariat Daerah Kota Solok dan Suhatmi Tole Asisten I Bidang Pemerintahan Kota Solok. Serta yang patut juga kita pertimbangan dari kalangan parpol adalah Ilzan Sumarta, SPt, MSi Ketua Komisi C DPRD Kota Solok dari Partai Keadilan Sejahtera, Sanimariko, SH. M.Hum Ketua Komisi B DPRD Kota Solok dari PKPI.
Begitu banyak tokoh-tokoh muda yang bermuncul dan patut serta pantas memimpin Kota Solok maka konsep ideal dalam pasangan pilkada Kota Solok menurut saya adalah pasangan tua-muda, kolaborasi pasangan tua muda nantinya akan saling mengisi sama lain antara yang muda dan yang tua. Dimana yang tua merupakan calon yang sudah berpengalaman sedangkan yang muda jiwanya masih menggelora dan bersemangat (Yang tua kaya pengalamannya, yang muda kaya semangatnya).
Seorang tokoh tua mungkin telah banyak pengalaman dan teruji dalam praktik, tapi integritasnya boleh jadi sudah luntur dan akibatnya masyarakat hilang kepercayaan. Rekam jejak yang panjang dalam berbagai posisi dan jabatan tidak berbuah credit point, tapi diskredit dan defisit kepercayaan.

Jika seorang tokoh senior macam itu memaksakan diri berkuasa, ia mengkhianati esensi kepemimpinan. Sebaliknya, seorang tokoh muda wajar saja bila miskin pengalaman dan kapasitasnya diragukan. Namun, masyarakat bisa melihat integritas tokoh muda yang tinggi dalam beberapa amanat yang pernah dijalankannya. Dari situ terbangun kepercayaan baru dan harapan bahwa perubahan bisa dilakukan jika tokoh muda itu diberi kesempatan lebih luas untuk memimpin. Maka, tokoh muda bisa mengalami surplus kepercayaan di tengah keterbatasannya.
(Haluan tgl 12 Februari)

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Powered By Blogger
Free Web Site Counter
PASANG IKLAN DISINI. Silahkan Hubungi Kami 0813 74 991124
INDAHNYA KEBERSAMAAN

TERIMA KASIH atas kunjungan anda, Semoga Blog ini dapat menjadi media Penyerap, Penampung, Penyalur dan Memperjuangkan Aspirasi, sehingga kita semua dapat Mewujudkan Tatanan Kehidupan Masyarakat Yang Kritis Dan Dinamis Dalam Menggerakan Dinamika Pembangunan Yang Berlandaskan Pada Prinsip-Prinsip Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Di Bawah Ridho Allah SWT.
by : HERDIYULIS Anggota DPRD Kota Solok Periode 2009-2014 © 2009 Copyright