Selasa, 10 Mei 2011

Adalah Hari Dari Jati Diri Bangsa

. Selasa, 10 Mei 2011

Siapa yang tidak kenal sosok tokoh pendidikan Bapak Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar yang bernama asli R.M. Suwardi Suryaningrat merupakan tokoh pendidikan Nasional. Aktivitasnya dimulai sebagai jurnalis pada beberapa surat kabar dan bersama EFE Douwes Dekker, mengelola De Expres. Ki Hadjar pun aktif menjadi pengurus Boedi Oetomo dan Sarikat Islam. Selanjutnya, bersama Cipto Mangun Kusumo dan EFE Douwes Dekker, dijuluki ”Tiga Serangkai” Ia mendirikan Indische Partij, sebuah organisasi politik pertama di Indonesia yang dengan tegas menuntut Indonesia merdeka. Pada zaman Jepang, peran Ki Hadjar tetap menonjol. Bersama Soekarno, Hatta dan Mas Mansur, mereka dijuluki “Empat Serangkai,” memimpin organisasi Putera. Ketika merdeka, Ki Hadjar menjadi Menteri Pengajaran Pertama.

Kita tidak membahas siapa Ki Hajar Dewantoro, tapi hanya ingin mengulas kembali makna Hari Pendidikan Nasional ini dari sudut pandang sebagai seorang anak bangsa. Semua tahu bahwa 2 Mei adalah Hari Pendidikan Nasional, tapi apakah pendidikan di Indonesia sudah menanamkan jiwa Nasionalisme pada anak bangsa? atau mendidik hanya sebatas memenuhi perabot rumah tangga?
Sekilas mari kita menyinggung hal tersebut karena selama ini pendidikan selalu dikaitkan dengan biaya atau uang, bayar banyak maka pendidikan berkualitas, biaya pendidikan murah kadang dipertanyakan kualitasnya. Walau dalam hal ini jarang orang menanyakan tentang kaitan Hari Pendidikan Nasional dengan kualitas pendidikan di Indonesia.

Namun, selama ini yang namanya Hari Pendidikan Nasional adalah sebuah seremonial semata. Diperingati dengan lomba dan upacara bendera. Apakah dengan lomba dan lebih-lebih upacara bendera, mutu dan kualitas pendidikan menjadi lebih baik? Apakah bisa menjadikan biaya pendidikan menjadi murah?

Bila ilmu adalah harta, maka sistim pendidikan adalah pintunya. Disetiap masa pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memacu para sahabat untuk belajar membaca. Lebih jauh beliau menanamkan aqidah sebagai pondasi yang sangat kokoh sehingga Islam mencapai kejayaannya.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tampaknya masih harus melewati jalan terjal. Masih banyak orang yang menempuh pendidikan sekadar untuk mendapatkan selembar ijazah. Sementara seberapa banyak ilmu yang benar-benar diserap kurang tercermin dari angka-angka yang tertera. Saya khawatir kita sudah terpasung oleh formalitas dengan menyisihkan realitas. Bangsa ini masih belum melihat bahwa pendidikan adalah investasi masa depan. Menanam modal pendidikan demi kemajuan bangsa kelak masih menjadi sesuatu yang berat dilakukan.

Kembali lagi tentang hari Pendidikan Nasional, bahwa permasalahan pendidikan harus disikapi secara serius oleh semua pihak baik para orangtua siswa, para teknisi pendidikan dan pemerintah. Ada baiknya duduk dalam satu meja untuk mencari solusi yang tepat dalam memajukan pendidikan Nasional. Apabila diajak secara langsung membahas tentang hal itu, lebih baik dan masing-masing mempunyai rasa tanggungjawab untuk menjawab tantangan bangsa ini kedepan dalam membangun pendidikan Indonesia yang lebih maju, bermartabat dan setara dengan bangsa lain dalam ilmu pengetahuan.
Jika Hari Pendidikan Nasional memiliki makna pentingnya pendidikan sebagai sarana mengembangkan kualitas SDM Negara ini, maka perlu kiranya yang diperhatikan pada dunia pendidikan tidak hanya pendidik saja, tapi yang lainnya juga seperti peserta didik, lembaga pendidikan, sarana prasarana dan kurikulum yang merata serta beberapa pelayanan yang sama. Beberapa bulan yang lalu gaji guru dinaikkan, biaya pendidikan juga ikut naik, kurikulum tiap tempat berbeda walau pada hakikatnya mengacu pada keputusan (tapi kualitas SDM masih beragam), sarana prasarana lembaga pendidikan masih banyak bermasalah (banyak gedung sekolah rusak, padahal sudah ada BOS) dan pelayanan kepada peserta didik pada lembaga pendidikan masih banyak yang diskriminatif.

Jadi, Hari Pendidikan Nasional adalah hari dari jati diri bangsa dimana hari pendidikan bisa menggambarkan atau ruh dari bangsa kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan, dan pendidikan adalah modal awal dari perkembangkan bangsa. Semoga pemikiran yang sedikit ini bisa memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Powered By Blogger
Free Web Site Counter
PASANG IKLAN DISINI. Silahkan Hubungi Kami 0813 74 991124
INDAHNYA KEBERSAMAAN

TERIMA KASIH atas kunjungan anda, Semoga Blog ini dapat menjadi media Penyerap, Penampung, Penyalur dan Memperjuangkan Aspirasi, sehingga kita semua dapat Mewujudkan Tatanan Kehidupan Masyarakat Yang Kritis Dan Dinamis Dalam Menggerakan Dinamika Pembangunan Yang Berlandaskan Pada Prinsip-Prinsip Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Di Bawah Ridho Allah SWT.
by : HERDIYULIS Anggota DPRD Kota Solok Periode 2009-2014 © 2009 Copyright